MAKALAH ASUHAN
KEBIDANAN III (NIFAS)
KEBUTUHAN DASAR IBU
MASA NIFAS
Dosen Pengampu :
Dian Nirmalasari S.SiT
Disusun Oleh :
1.
PROGRAM STUDI DIII
KEBIDANAN
POLITEKNIK
BANJARNEGARA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Di negara maju maupun negara berkembang, perhatian utama
bagi ibu dan bayi terlalu banyak tertuju pada masa kehamilan dan persalinan,
sementara keadaan yang sebenarnya justru merupakan kebalikannya, oleh karena
risiko kesakitan dan kematian ibu serta bayi lebih sering terjadi pada masa
pasca persalinan. Keadaan ini terutama disebabkan oleh konsekuensi ekonomi, di
samping ketidak tersediaan pelayanan atau rendahnya peranan fasilitas kesehatan
dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang cukup berkualitas. Rendahnya
kualitas pelayanan kesehatan juga menyebabkan rendahnya keberhasilan promosi
kesehatan dan deteksi dini serta penatalaksanaan yang adekuat terhadap masalah
dan penyakit yang timbul pada masa pascapersalinan. Oleh karena itu, pelayanan
pascapersalianan harus terselenggara pada masa nifas atau puerperium untuk
memenuhi kebutuhan ibu dan bayi, yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini
pengobatan komplikasi dan penyakit yang mungkin terjadi, serta pelayanan
pemberian ASI, cara menjarangkan kehamilan, imunisasi, dan nutrisi bagi ibu.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah
kebutuhan nutrisi dan cairan ibu dalam
masa nifas?
2.
Bagaimanakah
kebutuhan ambulasi ibu dalam masa nifas?
3.
Bagaimanakah kebutuhan
eliminasi ibu dalam masa nifas?
4.
Bagaimanakah
kebutuhan istirahat ibu dalam masa nifas?
5.
Bagaimanakah
kebutuhan seksual ibu dalam masa niafas?
6.
Bagaimanakah
latihan atau senam nifas pada ibu dalam masa nifas?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui
kebutuhan nutrisi dan cairan ibu dalam masa nifas
2.
Untuk mengetahui
kebutuhan ambulasi ibu dalam masa nifas
3.
Untuk mengetahui
kebutuhan eliminasi ibu dalam masa nifas
4.
Untuk mengetahui
kebutuhan istirahat ibu dalam masa nifas
5.
Untuk mengetahui
kebutuhan seksual ibu dalam masa niafas
6.
Untuk mengetahui
latihan atau senam nifas pada ibu dalam masa nifas
BAB II
PEMBAHASAN
A.
GIZI
Nutrisi
atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya.
Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25%,
karena berguna untuk proses untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan
dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi.
Menu makanan
seimbang yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak terlalu
asin , pedas atau berlemak, tidak mengandung alcohol, nikotin serta bahan
pengawet atau pewarna. Disamping itu harus mengandung :
1.
Sumber tenaga
(energi)
Untuk pembakaran tubuh, pembakaran jaringan baru,
penghematan energi. Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari beras,
sagu, jagung, tepung terigu dan ubi
2.
Sumber pembangun
(protein)
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel
yang rusak atau mati. Sumber protein dapat diambil
3.
Sumber pengatur dan
pelindung (mineral, vitamin,
dan air)
unsur unsur tersebut digunakan
untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan pengatur kelancaran
metabolisme dalam tubuh. Ibu menyusui minum air sedikitnya 3 liter setiap hari (anjuran ibu untuk minum setiap kali habis menyusui). Sumber
zat pengatur dan pelindung biasanya diperoleh dari semua jenis sayuran dan
buah-buahan segar.
Jenis jenis mineral
penting:
a.
Zat kapur
Untuk pembentukan
tulang, sumbernya: susu, keju, kacang-kacangan dan sayuran berwarna hijau.
b.
Fosfor
Dibutihkan untuk pembentukan
kerangka dan gigi anak, sumbernya : susu, keju, dan daging.
c.
Zat besi
Tambahan zat
besi sangat penting dalam masa menyusui karena dibutuhkan untuk kenaikan
sirkulasi darah dan sel, serta menambah sel darah merah( HB) sehingga daya
angkut oksigen mencukupi kebutuhan. Sumber zat besi antara lain:
kuning telur, hati, daging, kerang, ikan, kacang-kacangan dan sayuran hijau.
d.
Yodium
Sangat penting untuk mencegah
timbulnya kelemahan mental dan kekerdilan fisik yang serius, sumbernya: minyak
ikan, ikan laut dan garap beryodium.
e.
Kalsium
Ibu menyusui membutuhan kalsium
untuk pertumbuhan gigi anak, sumbernya: susu dan keju.
Jenis jenis vitamin:
a.
Vitamin A
Digunakan untuk pertumbuhan sel ,
jaringan, gigi, dan tulang, perkembangan syaraf penglihatan, meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap infeksi.
Sumber : kuning telur, hati,
mentega, sayuran berwarna hijau dan buah berwarna kuning ( wortel, tomat, dan
nangka). Selain itu ibu menyusui juga mendapat tambahan berupa kapsul vitamin A
(200.000 IU)
b.
Vitamin B1
(Thiamin)
Dibutuhkan
agar kerja syaraf dan jantung normal, membantu metabolisme karbohidrat secara
tepat oleh tubuh, nafsu makan yang baik, membantu proses pencernaan makanan,
meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi dan mengurangi kelelahan. Sumbernya: hati,
kuning telur, susu, kacang-kacangan, tomat, jeruk, nanas, dan kentang bakar.
c.
Vitamin B2 (
Riboflavin)
Vitamin B2 dibutuhkan untuk
pertumbuhan, vitalitas, nafsu makan, pencernaan, system urat syaraf, jaringan
kilit dan mata. Sumber : hati, kuning telur, susu, keju, kacang-kacangan,dan
sayuran berwarna hijau.
d.
Vitamin B3 ( Niacin)
Disebut juga Nitocine Acid,
dibutuhkan dalam proses pencernaan, kesehatan kulit, jaringan syaraf dan
pertumbuhan. Sumber : susu, kuning
telur, daging, kaldu daging, hati, daging ayam, kacang-kacangan beras
merah, jamur dan tomat.
e.
Vitamin B6 ( Pyridoksin)
Dibutuhkan untuk pembentukan sel
darah merah serta kesehatan gigi dan gusi.
Sumber : gandum jagung, hati dan daging.
f.
Vitamin B12 (
Cyanocobalamin)
Dibutuhkan untuk pembentukan sel
darah merah dan kesehatan jaringan saraf.
Sumber : telur, daging, hati, keju,
ikan laut, dan kerang laut.
g.
Folic Acid
Vitamin ini dibutuhkan untuk
pertumbuhan pembentukan sel darah merah dan produksi inti sel. Sumber :
hati,daging, jeroan, dan sayuran hijau.
h.
Vitamin C
Untuk
pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan ikat ( untuk penyembuhan
luka), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi, daya tahan terhadap infeksi serta
memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumber : jeruk,
tomat, melon, brokoli, jambu, mangga, pepaya, dan sayuran.
i.
Vitamin D
Dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukan
tulang dan gigi, serta penyerapan kalsium dan fosfor. Sumber : minyak ikan,
susu, margarin, dan penyinaran kulit
dengan sinar matahari sebelum pukul 09 00.
j.
Vitamin K
Dibutuhkan untuk mencegah
perdarahan agar proses pembekuan darah normal.
Sumber
vitamin kuning telur, hati, brokoli, asparagus, dan bayam.
Kebutuhan
energi ibu nifas / menyusui pada 6 bulan pertama kira-kira 700 kkal/hari dan 6
bulan kedua 500kkal/hari sedangkan ibu menyusui bayi yang berumur 2 tahun
rata-rata sebesar 400kkal/ hari.
Tabel perbandingan angka kecukupan energi dan zat gizi
wanita dewasa dan tambahannya untuk ibu hamil dan menyusui :
No.
|
Zat Gizi
|
Wanita Dewas
|
Ibu Hamil
|
Ibu Menyusui
|
|
0-6 bulan
|
7-12 bulan
|
||||
1.
|
Energi (kkal)
|
2200
|
285
|
700
|
500
|
2.
|
Protein (g)
|
48
|
12
|
16
|
12
|
3.
|
Vitamin A (RE)
|
500
|
200
|
350
|
300
|
4.
|
Vitamin D (mg)
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5.
|
Vitamin E (mg)
|
8
|
2
|
4
|
2
|
6.
|
Vitamin K (mg)
|
6,5
|
6,5
|
6,5
|
6,5
|
7.
|
Tiamin (mg)
|
1,0
|
0,2
|
0,3
|
0,3
|
8.
|
Riboflavin (mg)
|
1,2
|
0,2
|
0,4
|
0,3
|
9.
|
Niasin (mg)
|
9
|
0,1
|
3
|
3
|
10.
|
Asam Folat (mg)
|
150
|
150
|
50
|
40
|
11.
|
Piidoksin (mg)
|
1,6
|
0,6
|
0,5
|
0,5
|
12.
|
Vitamin B12 (mg)
|
1,0
|
0,3
|
0,3
|
0,3
|
13.
|
Vitamin C (mg)
|
60
|
10
|
25
|
10
|
14.
|
Kalsium (mg)
|
500
|
400
|
400
|
400
|
15.
|
Fosfor (mg)
|
450
|
200
|
300
|
200
|
16.
|
Besi (mg)
|
26
|
20
|
2
|
2
|
17.
|
Seng (mg)
|
15
|
5
|
10
|
10
|
18.
|
Yodium (mg)
|
150
|
25
|
50
|
50
|
19.
|
Selenium (mg)
|
55
|
15
|
25
|
20
|
Petunjuk untuk
mengolah makanan sehat :
1.
Pilih sayur
–sayuran, buah-buahan, daging dan ikan yang segar
2.
Cuci tangan sampai
bersih sebelum dan sesudah mengolah makanan
3.
Cuci bahan makanan
sampai bersih lalu potong-potong
4.
Masak sayuran
sampai layu
5.
Olah makanan sampai
matang
6.
Hindari pemakaian
zat pewarna, pengawet ( vetsin)
7.
Jangan memakai
minyak yang sudah berkali-kali dipakai
8.
Perhatikan
kadaluarsa dan komposisi zat gizi makanan . jika dikemas dalam kaleng, jangan
memilih kaleng yang telah penyok atau karatan.
9.
Simpan peralatan
dapur dalam keadaan bersih dan aman
10.
Jangan biarkan binatang berkeliaran di dapur.
B.
AMBULASI DINI
Di sebut juga early ambulation.
Early ambulation adalah kebijakan untuk selekas mungkin membimbing klien keluar
dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan. Klien sudah
diperbolehkan bangun dari tempat tidur dalam 24-48 jam post partum. Keuntungan
early ambulation adalah:
1.
Klien merasa lebih
baik, lebih kuat dan lebih sehat.
2.
Faal usus dan
kandung kencing lebih baik.
3.
Dapat lebih
memungkinkan dalam mengejari ibu untuk merawat atau memelihara anaknya ,
memandikan dll selama ibu masih dalam perawatan.
Karena Indikasi: Klien dengan penyulit, misalnya: anemia, penyakin jantung,
penyakin paru, dll.
C.
ELIMINASI
1.
Miksi
Miksi disebut
normal apabila dapat buang air kecil sendiri, bila tidak dilakukan dengan
tindalkan:
a.
Dirangsang dengan
mengalirkan air kran di dekat klien.
b.
Mengkompres air
hangan diatas simpisis
Bila tidak berhasil dengan cara di atas maka dilakukan kateterisasi. Karena
prosedur kateterisasi membuat klien tidak nyaman dan resiko infeksi saliran kencing tinggi untuk itu kateterisasi tidak
dilakukan sebelum lewat 6 jam post partum. Douwer kateter diganti setelah 48
jam.
2.
Defekasi
Biasanya 2-3 hari
post partum masih sulit buang air besar. Jika klien pada hari ketiga belum juga
buang air besar maka diberikan laksan supositoria dan minum air hangat. Agar
buang air besar secara teratur dapat dilakukan dengan diit teratur, pemberipemberian
cairan yang banyak , makanan cukup serat, olah raga.
D.
KEBERSIHAN DIRI
Mandi ditempat
tidur dilakukan sampai ibu dapat mandi sendiri dikamar mandi, yang terutama
dibersihkan adalah putting susus dan mamae dilanjutkan perawatan perineum
1.
Perawatan perineum
Apabila setelah
buang air besar atau buanga air kecil perineum dibersihkan secara rutin.
Caranya dibersihkan dengan sabun yang lembut minimal sekali sehari. Biasanya
ibu merasa takut pada kemungkinan jahitannya akan lepas, juga merasa sakit
sehingga pineum tidak dibersihkan atau dicuci. Cairan sabun atau sejenisnya
sebaiknya di pakai setelah buang air kecil atau buang air besar.
Membersihkan
dimulai dari simpisis sampai anal sehingga tidak terjadi infeksi. Ibu diberi
tahu caranya mengganti pembalut yaitu bagian dalam jangan samapai
terkontaminasi oleh tangan. Pembalut yang sudah kotor harus diganti paling
sedikit 4 kali sehari. Ibu diberi tahu tenteng jumlah, warna, dan bau loncea
sehingga apabila ada kelainan dapat diketahui secara dini. Sarankan ibu untuk
mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah memebersihkan daerah
kelaminnya. Apabila ibu mempunyai luka episiotomy atau laserasi sarankan kepada
ibu untuk menghindari menyentuh daerah luka.
2.
Perwatan payudara
a.
Menjaga payudara
tetap bersih dan kering terutama putting susu dengan menggunakan BH yng
menyokong payudara.
b.
Apabila putting
susu lecet oleskan kolosterum ataua Asi yang keluar pada sekitar putting susu
setiap selesai menyusui. Menyusui tetap dilakukan dimulai dari puting susu yang
tidak lecet.
c.
Apabila lecet
sangat berat dapat diistirahatkan selam 24 jam, asi dikeluarkan dan diminumkan
dengan menggunakan sendok.
d.
Untuk menghilangkan
nyeri ibu dapat diberikan paracetamol satu tablet setiap 4-6 jam.
E.
ISTIRAHAT
Kebahagiaan setelah
melahirkan memebuat suit istirahat. Seorang ibu baru akan cemas apakan ia akan
mampu merawat anaknya atau tidak. Hal ini mengakibatkan sulit tidur. Juga akan
terjadi gangguan pola tidur karena beban kerja bertambah, ibu harus bangun
malam untuk meteki atau mengganti popok yang sebelumnya tidak pernah dilakukan.
Anjurkan ibu supaya istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
Sarankan ibu untuk kembali pada kegiatan rumah tangga secara berlahan-lahan
serta untuk tidur siang atau beristirahat selama bayi tidur. Kurang istirahat
akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal antara laian mengurangi jumlah asi
yang di produksi, memperlambat prosen involusi uteri dan memperbanyak
perdarahan, menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya
sendiri.
F.
SEKSUAL
Apabila perdarahan
telah berhentidan episiotomi sudah sembuh maka coitus bisa dilakukan pada 3-4
minggu post partum. Hasrat seksual pada bulan pertama akan berkurang baik
kecepatannya maupun lamanya, juga orgasmepun akan menurun ada juga yang
berpendapat bahwa coitus dapat dilakukan setelah masa nifas berdasarkan teori
bahwa saat itu bekas luka plasenta baru sembuh (proses penyembuhan luka post
partum sampai dengan 6 minggu). Secara fisik aman untuk memulai melakukan
hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukan 1 atau
2 jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri, aman untuk melakukan hubungan suami
istri.
G.
LATIHAN SEMAN NIFAS
Banyak diantara
senam post partum sebenarnya sama dengan
senam antenatal. Hal yang paling penting bagi ibu adalah agar senam-senam
tersebut hendaknya dilakukan secara perlahan dahulu lalu semakin lama semakin
sering atau kuat. Senam yang pertama yang paling baik paling aman untuk
memeperkuat dasar panggul adalah seman kegel. Segara lakukan seman kegel pada
hari pertama post partum bila memeng memungkikan. Meskipun kadang-kadang sulit
untuk secara muudah mengaktifkan otot-otot dasar panggul ini selama hari
pertama atau ke dua, anjurkanlah agar ibu tersebut tetap mencobanya. Senam
kegel akan membantu penyembuhan post partum dengan cara membuat kontraksi dan
pelepasan secara bergantian pada otot-otot dasar panggul.
Lakukan senam ini
kapan saja. Lakukanlah sampa 100 kali dalam sehari untuk mengkontraksikan
pasangan otot-otot ini, bayangkanlah bahwa anda sedang BAK dan lalu anda
tibi-tiba menahannya. Senam kegel mempunyai beberapa manfaat antara lain:
1.
Membuat
jahitan-jahitan lebih merapat
2.
Mempercepat
penyembuhan
3.
Meredakan haemoroid
4.
Meningkatkan
pengendalian atas urin
Caranya dengan berdiri dengan tungkai dirapatkan.
Kencangkangkan otot-otot pantat dan pinggul tahan sampai lima hitungan.
Kendurkan dan ulangi lagi latihan sebanyak lima kali.
Mengencangkan otot-otot abdomen yaitu dengan otot-otot
abdomen setelah melahirkan akan menunjukan kebutuhan perhatian yang paling
jelas. Mengembalikan tonus otot-otot abdomen merupakan tujuan pertama dari
senam dalam masa post partum.
Secara umum :
Pada minggu-minggu pertama para ibu sering mengalami
penegangan yang terasa sakit dipunggung atas yang di sebabkan oleh payudara
yang berat serta pemberian ASI yang sering terpaksa dilakukan dengan posisi
yang kaku dan lama diperhatikan. Senam tangan dan bahu secara teratur sanagat
penting untuk mengendurkan ketegangan ini, sikap yang baik serta posisi yang nyaman
pada waktu memberi ASI
1.
Pernafasan perut
Berbaring di atas tempat tidur /
lantai dan lutut di tekuk. Lakukan pernafasan perut dengan cara menarik nafas
dalam dari hidung lalu keluarkan dari mulut secara perlahan-perlahan selama 3-5
detik
2.
Pernafasan abdomen
campuran dan supine pelvic
Berbaring dengan lutut di tekuk
sambil menarik nafas dalam, putar punggung bagian pevis dengan mendatarkan
punggung bawah dilantai / tempat tidur. Keluarkan nafas dengan berlahan, tetapi
dengan mengarahkan tenaga sementara mengkontraksikan otot perut dan
pengencangkan bokong. Tahan selama 3-5 detik sambil mengeluarkan nafas. Rileks
3.
Sentuh lutut
Berbaring dengan lutut ditekuk.
Sementara menarik nafas dalam, sentuhkan bagian bawah dagu ke dada sambil
mengeluarkan nafas. Angkat kepala dan bahu secara perlahan dan halus upayakan
menyentuh lutut dengan lengan direnggangkan. Tubuh hanya boleh naik pada bagian
punggung sementara pinggang tetap berada di lantai / tempat tidur.
Perlahan-lahan turunkan kepala dan bahu ke posisi semula. Rileks.
4.
Angkat bokong
Berbaring dengan bantuan lengan lutut di tekuk, dan kaki mendatar. Denagan
berlahan naikan bokong dan lengkungkan punggung dan kembali perlahan-lahan ke
posisi semula.
5.
Memutar kedua lutut
Berbaring dengan lutut di tekuk. Pertahankan
bahu mendatar dan kaki diam. Dengan berlahan dan halus putar lutut ke kiri
sampai menyentuh lantai / tempat tidur. Pertahankan gerakan yang halus, putar
lutut ke kanan sampai menyentuh lantai / tempat tidur dan kembali keposisi
semula dan rileks.
6.
Memutar satu lutut
Berbaring di atas punggung dengan tungkai kanan diluruskan dan tungkai kiri
ditekuk pada lutut. Pertahankan bahu datar, secara perlahan putar lutut kiri ke
kanan sampai menyentuh lantai / tempat tidur dan kembali ke posisi semuala.
Ganti posisi tungkai putar lutut kanan ke kiri sampai menyentuh tempat tidur
dan kembali ke posisi semula.
7.
Putar tungkai
Berbaring dengan kedua tungkai
lurus. Pertahankan bahu tetap datar dan kedua tungkai lurus, dengan berlahan
dan halus angakat tungkai kiri dan putar sedemikian rupa sehingga menyentuh
lantai dan tempat tidur disisi kanan dan kembali ke posisi semula. Ulangi
gerakan ini denagn tungkai kanan dan diputar menyentuh lantai / tempat tidur
disisi kiri tubuh. Rileks.
8.
Angkat tangan
Berbaring dengan lengan di atas sampai membentuk sudut 90% terhadat tubuh.
Angkat lengan bersama-sama sehingga telapak tangan dapat bersentuhan turunkan
secara perlahan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kebutuhan dasar ibu pada ibu nifas sangat penting karena dapat membantu
dalam proses penyembuhan pasca persalinan. Oleh sebab itu, kebutuhan dasar pada
ibu nifas harus terpenuhui dengan cukup. Kebutuhan yang harus dicukupi meliputi :
1.
Gizi
2.
Ambulasi Dini
3.
Eliminasi
4.
Kebersihan Diri
5.
Istirahat
6.
Seksual
7.
Latihan Senam Nifas
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Eni. Wulandari, Dyah.2009. Asuhan Kebidanan Nifas.Yogjakarta: Mitra Cendikia Press.